Google Ad

Showing posts with label Tradisional. Show all posts
Showing posts with label Tradisional. Show all posts

Friday, March 31, 2017

Wingko Babat Rasa Pisang


Akhir-akhir ini aku sibuk banget, sampai bingung ngatur manajemen waktu kerjaku sendiri..huhu. Alhamdulillah semakin banyak kerjasama dengan pihak luar, orderan, dan kerjaan lain..dan semua aku lakukan sendiri..jadilah kadang-kadang sampai mau mengurus file foto-foto aja tidak sempat. Akhirnya jika ngambil foto jika sim card spacenya habis, suka langsung aku hapus-hapus saja. Dan ternyata..banyak yang belum aku posting..huhu. Keterbatasan waktu dan tenaga juga..jadi postingnya sehari cuma bisa satu. Lha seperti foto wingko Pisang yang aku buat beberapa hari lalu..lha kok ternyata belum aku posting..fotonya udah kehapus semua...hihi. Tinggal satu foto di atas itu yang aku share di instagram, jadi mending masih ada satu.
3

Friday, March 24, 2017

Semur Betawi Hati Sapi


Hati sapi, salah satu olahan yang sebenernya kurang di sukai Yodha. Tapi, karena aku ingin dia mencoba berbagai macam makanan, aku coba terus sesekali masakin dia berbahan Hati Sapi. Mungkin karena aromanya ya teman-teman, anak-anak jadi kurang suka. Kalau di sambel goreng Yodha kurang suka. Makanya kemaren aku coba masak dengan bumbu Semur Betawi yang kaya rempah, alhamdulillah Yodha suka. Walau tetap..komennya..tetap suka daging. Katanya..Semur daging Kisi aja lain kali ya Mi masak begini..hihi. Tetep..kalau lagi suka daging bagian Kisi..maunya ya itu aja yang pengen dia makan...!

0

Tuesday, March 21, 2017

Nasi Grombyang Khas Pemalang



Nasi Grombyang, atau sebutan lain soto Grombyang, adalah menu khas Pemalang. Menu ini seperti Rawon, tapi isinya rasanya beda. Kalau Soto Grombyang ini pakai parutan kelapa yang di sangrai, dam dalam mangkuk isinya hanya daging saja, daun bawang dan kuah. Hingga penyajiannya karena banyak kuahnya jadi grombyang-grombyang atau jika dalam bahasa Jawa artinya goyang goyang gitu..maka katanya di sebutlah Nasi / Soto Grombyang..hihi.

9

Friday, March 17, 2017

Jejongkong Kelapa Muda



Kemaren aku buat jejongkong Kelapa Muda. Memanfaatkan Kelapa muda yang aku beli, dan hanya di minum airnya. Jadilah aku simpan di freezer dulu daging kelapanya. Kalau hanya untuk satu atau dua hari, masih oke kok daging kelapa muda di simpan di freezer teman-teman. Rasanya masih oke, nggak berubah.

7

Thursday, March 9, 2017

Kue Hungkwe Coklat



Kemaren masih ada sisa Tepung hungkwe sedikit, sisa waktu membuat es Goyang. Sayang jika tidak di manfaatkan, karena aku agak pelupa, jika sudah terbuka gitu biasa terbuang percuma. Akhirnya aku buat Hungkwe coklat saja. Jadi seperti Kue Hungkwe, tapi rasa coklat. Rasanya enak sekali, lembut dan nyoklat. Yodha suka..Papinya juga suka.
1

Tuesday, March 7, 2017

Kue Cucur Gula Merah


Kue Cucur, kue tradisional Jawa yang sangat unik, karena tekture dan rasanya itu unik. Kue Cucur ini, walau di buat dari bahan-bahan sederhana, tapi jika tehnik pembuatannya tepat akan menghasilkan Kue yang berserat cantik. Rasanya juga unik..agak chewy..atau sedikit alot ya jika versi pasar. Apalagi jika Kue nya di goreng agak kering dan lama, tekturenya jadi agak liat dan keras, khas banget, tapi justru itu enaknya hihi. Tapi ada juga jenis Kue Cucur yang empuk, itu bisa kita buat dengan cara menggorengnya jangan terlalu lama, cukup hingga semua bagian adonan matang. Sesuai selera saja sich.

Yodha suka Kue Cucur. Pertama makan dia di pasar Babadan..pas weekend  pagi-pagi ke sana belanja ada yang jual Kue Cucur, Yodha mencoba kok suka. Sejak saat itu jika ketemu cucur, dia minta beli. Tapi ternyata favorit Yodha tetap kue Cucur di pasar Babadan yang agak alot dan keras, dia malah suka..hihi. Waktu beli di pasar dekat rumah ada yang jual kue Cucur lembek dan empuk, dia malah kurang suka.

Sering Yodha minta di buatin Kue cucur, tapi aku kadang nggak sempat aja. Sampai kemaren beberapa kali request, jadinya aku sempatin buat juga. Kue Cucur, jaman kecil sering lihat Ibu di Yogya buat, tapi lupa takarannya. Akhirnya tanya Ibuku, nah..ibuku tipe ibu ala Jawa yang jika bikin kue tanpa takaran..hihi. Jadinya cuma bilang, kalau Tepung beras seperempat di kasih Tepung Terigu sedikit biar agak empuk. Air secukupnya, gula secukupnya..pokoknya adonan tidak terlalu encer juga tidak terlalu kental..hahah. Bingung kan..!

Akhirnya aku coba-coba saja berbekal pentunjuk ibuku...dan kebetulan kok kemaren nggak punya gula merah, jadi aku pakai gula merah cair. Aku encerkan saja gula merah cairnya, lalu aku rebus hingga mendidih bersama daun pandan dan garam. Selanjut aku buat adonan, sedikit demi sedikit hingga kekentalan menurutku udah mengalir pas, aku hentikan pemakaian cairan gula. Karena memakai Gula cair yang pekat warnanya kehitaman, jadinya hasil Kue Cucurku cantik kecoklatan, tapi sedikit kurang manis menurut Yodha. Tapi menurut suamiku udah pas, malah nggak mblenger manisnya. 

Jadi, karena nggak semua teman-teman ada stok Gula Merah cair, jadinya aku tulis tetap pakai gula biasa ya, jadi takaran air 450 ml, dan gula merah serut sekitar 150 gram di buat sirup gula dulu bersama garam dan pandan. Nanti cairan gulanya di tuang sedikit demi sedikit ya hingga jadi adonan kue Cucur yang tidak  kental, namun juga tidak cair. Untuk yang suka manis lebih takaran gula bisa di tambah kok.

Kue Cucur :

Bahan Kering :

  • 250 gram tepung beras
  • 50 gram tepung terigu protein sedang
  • Bahan Sirup Gula :
  • 450 air
  • 150 gram Gula Merah yang gelap, sisir halus ( sesuai selera saja ya manisnya )
  • 1/2 sendok teh garam
  • 1 lembar daun pandan

Didihkan bahan Sirup gula merah dengan api sedang, biarkan hingga suam kuku.
Tuang sirup gula sedikit demi sedikit ke dalam campuran tepung sambil di keplok-keplok agar adonan bersarang. Keplok-keplok adonan sekitar 15 hingga 20 menit ya, agar adonan bersarang cantik.
Diamkan 1 jam atau langsung goreng juga bisa.
Panaskan minyak sedikit saja.
Goreng Kue cucur hingga seluruh adonan di bagian atas matang dan berubah warna, baru di balik sebentar saja dan goreng sebentar lagi hingga matang.

Tips :

Waktu menggoreng, paling bagus memakai wajan besi atau wajan anti lengket yang agak tebal, agar kue matang sempurna dan tidak cepat gosong duluan sebelum semua bagian matang
Panaskan wajan di api sedang hingga benar-benar panas, baru masukkan adonan, agar langsung bersarang cantik.

Minyak untuk menggoreng jangan terlalu banyak, cukup 2 sendok makan tiap kali goreng satu Cucur, jadi kuenya akan menyarang cantik.

Tusuk tengah kue Cucur dengan lidi / tusuk sate waktu menggoreng agar bagian adonan yang belum matang biasa mengalir ke bagian dalam. Tapi kemaren aku lagi nggak punya Lidi, jadi aku diamkan saja, tetap matang semua dan mengalir kok adonannya.

5

Cara Membuat Es Goyang


Waktu kemaren kita kulineran ke Kampung Semawis, aku nemu es Goyang..es jadul yang di buat langsung di gerobak dengan cara di goyang-goyang. Rasanya memang enak..unik dan fresh, karena di buat dadakan, bukan dari freezer. Rasa es Goyang itu legit..lembut dan lumer di mulut. Ah..pokoknya enak. Yodha juga suka..katanya lebih enak dari es krim..hihi.
23

Monday, March 6, 2017

Kangkung Rebus Brambang Asem



Selamat hari Senin lagi teman-teman...:) Selamat beraktifitas kembali ya....

Jika sabtu Minggu kita suka kulineran mencoba aneka menu  baru atau yang di unik di luar...week day...waktunya kembali ke menu-menu harian ala rumahan ya..tentu jika bisa lebih sehat. Nah..salah satu menu sehat favoritku ini nich..sayuran rebus, sambel Brambang Asem. Cara membuatnya mudah..dan rasanya enak..!
2

Thursday, March 2, 2017

Sate Kere Versi Pedas


Kemaren waktu ke Solo, akhirnya sempat mencoba Sate Kere Yu Rebi di daerah Sriwedari. Aku suka Sate Kere...karena pada dasarnya memang suka yang namanya Tempe Gembus..hihi. Tapi lebih suka lagi Sate Kere Yu Rebi, karena walau namanya Sate Kere, tapi ada dagingnya juga...hahah. Bukan hanya daging, ada berbagai macam Sate Jerohan juga...jadi Yodha suka waktu makan di sana. Jadi..apakah tetap Sate Kere namanya ?..Entahlan..yang jelas nama Warungnya tetap di tulis Sate Kere Yu Rebi...walau  harganya juga nggak murah..hihi.
4

Pindang Kudus Tanpa Daging


Setiap hari masak berbeda, banyak stok resep yang harus di posting, tapi benar-benar waktunya yang nggak cukup dengan berbagai kerjaan setiap hari, jadi sehari hanya bisa posting satu resep. Jadi sabar ya buat teman-teman yang request atau nungguin resep ini, itu..aku posting satu per satu ya..hihi. Pokoknya yang aku coba dan enak rasanya, pasti aku posting di sini. Nah..kali ini aku mau posting menu enak, tapi ekonomis yaitu Pindang Kudus, tapi nggak pakai Daging Sapi, tapi pakai Ayam dan Telur. Enak juga kok rasanya. Aku buat nggak sengaja, karena kemaren bikin Pindang Kudus Ayam, kuahnya masih banyak, terus aku masukin Telur rebus, dan di masak hingga agak kental..hemmm...enak juga ternyata. Jadi jika mau masak Pindang versi hemat..ini alternatifnyaa ya teman-teman..hihi.
1

Monday, February 27, 2017

Rendang Ayam, Tak kalah Enak lho Sama Rendang Daging


Weekend kemaren ada ponakan dari Yogya yang kuliah di UGM, lagi ada tugas kuliah dan acara di Undip. Berlima sama teman-teman kampusnya merek menginap di rumah. Wah..pas ada ponakan menginap...kok ya pas lagi nggak enak badan. Untung hari Jumat aku sempat masak rendang agak banyak, karena memang sengaja mau buat stok biar pas mereka datang tinggal manasin secukupnya. Tapi akhirnya nggak sempat masak lain, mau di kasih Rendang terus kok ya nggak tega, jadi beli di luar aja..karena kondisi badan lagi nge drop. Untungnya anak-anak cowok..jadi pada ngga ribet soal makanan..beliin Nasi Gudeg, Nasi kuning..Mie Goreng, apa aja mau mereka..hihi.

Aku buat rendangnya gak banyak, jadi masih ada sisa sedikit di freezer, tadi aku panasin dan baru sempat motret dech. Biasanya..kalau habis masak itu kan mblenger duluan ya teman-teman aromanya karena nungguin rendang lama, tapi jika udah di ismpan dan masuk freezer, tadi waktu manasin kok tergoda juga karena sangat harum aromanya..hihi. Jadi walau diet tetap nyicip dikit aku makan sama Nasi Merah..enak banget..tambah meresep dan gurih Ayamnya. 

Aku pakai Ayam kampung agar nggak mudah remuk, karena jika membuat rendang versi kering yang warnanya sampai agak kecoklatan gini harus di masak lama  hingga kuah habis dan di gongseng terus hingga bumbu  mengental dan kecoklatan. Jadi kudu pakai Ayam yang tahan banting...hihi. Apalagi jika bukan Ayam Kampung. Atau bisa juga pakai Ayam Merah teman-teman...itu lho Ayam yang dagingnya alot.

Tips agar Rendang bisa mlekoh bumbunya dan cantik menyelimuti Ayamnya itu pakai santan kental, dan kedua aku pakai serundeng. Pakai kelapa sangrai juga bisa sich..tapi karena aku jualan serundeng kering, dan selalu ready di rumah, jadi aku  pakai itu aja praktis, nggak usah nyangrai kelapa dan lebih enak hasilnya, karena serundeng sendiri udah gurih manis. Pokoknya lapisan bumbu yang menyelimuti Ayamnya jadi enak sekali, di makan pakai Nasi hangat aja udah enak bumbunya. 

Oke, langsung saja ini dia resep Rendang Ayamnya teman-teman..selamat mencoba ya..mudah kok..paling yang harus telaten ngulek bumbunya..hihi. Jadi aku tulis versi pakai satu ekor Ayam aja ya biar nggak pegel ngulek bumbunya. Memang...kadang pegel ya ngulek bumbu dalam jumlah banyak..ayuk..semangat ya teman-teman..di dapur. Demi masakan lezat dan sehat untuk keluarga kita...fighting..! Atau jika mau lebih enteng, jika Rendangnya udah mateng, sodorin ke suami dech..sambil kasih senyum manis..hihi. Jika suami bilang enak..terus minta di masakin lagi..minta dech di beliin Food processor yang bisa buat menggiling bumbu tuch..ah..seperti aku...lagi ngincer Pana***** smart food processor yang model digital tuch..duch ngiler dech liat chef terkenal di Afc seperti chef Martin Yan selalu pakai itu buat nggiling bumbu masakan Asia, tinggak masukin semua bumbu ke food processor, sentuh tombol aja..lha alatnya digital..canggih gitu...dalam hitangan detik atau menit..beres jadi halus dech bumbu-bumbu..kayaknya kok menghemat tenaga banget dan juga waktu..hihi.

Kalau bumbu di haluskan pakai food processor itu nggak masalah , tumis bumbu hingga tanak aja hasilnya sama enaknya. Jika mau di blender bisa juga sich namun karena pakai air, kadang terlalu lama menumis bumbunya, karena harus menunggu air menguap dulu. Mau di blender pakai minyak kok ya harus pakai banyak minyak. Kalau food processorku yang biasa buat nggiling ayam atau ikan, jika buat nggiling bumbu nggak bisa halus banget..tetep aja..harus ngulek lagi..hahah. Sayangnya harganya premium kalau merk ini..berjuta-juta...hihi. Kalau aku sich kudu nabung sendiri..hahah..suami udah nggak mempan rayuan begituan teman-teman..Lol...!
Rendang Ayam Kampung

Bahan :
1 Ekor Ayam Kampung / Ayam Merah yang berdaging agak alot dan tahan nggak remuk ( jangan pejantan atau Ayam biasa ya..), potong sesuai selera
2 lembar daun salam
4 cm lengkaus, memarkan
4 lembar daun jeruk
2  batang serai, memarkan
25 - 50 gram gula merah ( sesuai selera aja..jika suka Rendang asli yang ala Padang ya nggak usah pakai gula ya..ini seleraku aja..jika bikin rendang pakai Gula..karena lebih sedep menurutku )
1 sendok teh kaldu Ayam dan garam sesuai selera
1000 ml santan kental
150 gram kelapa parut panjang, sangrai hingga kering ( aku pakai serundeng aja sekitar 50 gram..praktis nda usah nyangrai...hihi..) 
2 cm jahe, geprek
2 cm kayu manis, biarkan utuh
2 butir cengkeh
2 biji kapulaga

Bumbu Halus :
8 butir bawang merah
3 siung bawang putih, 100 gram cabai merah keriting
1/2 sendok makan ketumbar
1 sendok teh jintan
1 cm kunyit
6 butir kemiri sangrai
1/8 sendok teh pala bubuk

Cara Membuat :
Panaskan minyak, tumis bumbu halus hingga harum dan matang
Masukkan Ayam, aduk hingga berubah warna
Masukkan  santan dan semua bumbu lain
Tutup panci, masak dengan api kecil hingga kuah menyusut
Masukkan kelapa sangrai ( serundeng )
Masak kembali sambil di aduk-aduk hingga mengental dan kecoklatan
Koreksi rasa hingga pas sesuai selera
Sajikan atau simpan di wadah kedap udara, bisa untuk stock lauk di freezer..Yummy lho..tak kalah enak dengan Rendang Daging !
Tips :
Jika mau warna rendang bisa coklat cantik harus sabar ya mengaduknya hingga menegering, di api kecil ketika kuah sudah menyusut..agak lama memang

17

Thursday, February 23, 2017

Oblok Oblok Lompong ( Batang Talas )



Beberapa hari lalu aku makan di warung Bu Fat, warung makan yang terkenal di Semarang dengan menu khas Semarangan seperti Mangut, dll. Ada juga berbagai menu sayur rumahan khas Semarang yang gonta ganti menu sayuran tiap hari. Pas kemaren kok nemu Oblok-Oblok, tapi pakai daun broros kunci. Aku kurang suka Boros kunci sebenernya. Jadi kemaren waktu kepengen bikin Oblok-Oblok, mau aku ganti dengan daun melinjo. Eh tapi dapat Lompong dari mba Elmi, jadi aku ganti pakai Lompong aja..enak banget ternyata di buat Oblok-Oblok.
3

Wednesday, February 22, 2017

Tips Mengolah Daging Untuk Anak-Anak


Dua hari ini aku masak daging berturut-turut. Yodha lagi ketagihan Daging Empal bagian Kisi. Bagian Kisi itu unik, daging yang seratnya halus, dan di dalamnya ada lapisan urat berwarna putih yang jika di masak akan mengembang dan empuk. Jadi rasanya lebih gurih di banding dengan daging yang biasa. Kalau beli Daging yang super yang tanpa lemak itu kok malah kurang suka Yodha. Tapi waktu aku masakin Daging Kisi ini dia suka banget..sampai berkali-kali komentar..enak banget Mi..Enak banget..!..hahah..lebay.

8

Tuesday, February 21, 2017

Timlo Solo Ala Timlo Sastro


Setelah kulineran mencoba aneka menu unik dan enak dari Solo, aku tawarkan ke Yodha kemaren mau coba yang apa di rumah. Yodha pilih minta di buatin Sup Timlo Solo. Yang lebih enak dari beli kemaren ya Mi...gitu dech pesan Pak Boss kecil..hihi. Baiklah Kak...memang Mami kebetulan mau coba yang versi ala Timlo Satro yang isinya minimalis. Dulu pernah coba sich bikin Timlo, tapi yang versi komplet, ada sayuran wortel, jamur, dan sounnya. Nah..sekarang mau yang lebih istimewa bikinnya, yang ala Timlo Sastro dekat Pasar Gede.

4

Wednesday, February 8, 2017

Jadah Ala Kaliurang Yogya




Jadah Tempe Bacem adalah jajanan khas kaliurang. Kalau ke Kaliurang di Yogya, salah satu hal yang menarik itu ya jajanannya. Kalau pemandangan sich biasa aja sekarang, tidak ada sesuatu yang spesial. Atau mungkin karena udah terlalu sering ke sana...jadi bosan dengan viewnya yang begitu saja. Namun kalau Jadah Tempenya aku nggak pernah bosan...seneng aja melihat dan memotret jajanan khas Kaliurang di sana. Walau kadang harus pinter milih..agar dapat Tempe Bacem yang tidak terlalu manis. Kalau Jadahnya sich enak semua...gurih dan lembut khas Kaliurang, beda dengan Jadah biasa yang di iris, itu biasanya agak padat dan masih ada rasa bulir-bulir ketannya. Kalau Jadah ala Kaliurang Yogya ini sangat lembut, numbuknya lebih lama dan di beri campuran kelapa parut yang banyak, jadi lebih gurih juga.

Aku suka Jadah, atau Ketan kukus tumbuk itu yang gurih. Kadang kalau beli di Semarang sini, suka terasa agak hambar. Jadinya lebih suka bikin sendiri. Jangan bayangkan susah bikin Jadah ya teman-teman..mudah kok. Yang penting mau numbuknya..hihi. Tapi numbuk Jadah juga nggak susah kok asal jangan terlalu banyak ya...hahah. Aku kalau buat Jadah ya paling 250 gram. Kemaren kebetulan punya Tempe Bacem, jadi pas banget di makan dengan Jadah ini. Bikin sedikit aja, numbuknya juga cepat, nggak nyampai 5 menit udah halus. Kau punya lumpang batu kecil, jadi lebih cepat. Jika tidak ada pakai panci yang misal dari stainless, tumbuk pakai ulekan yang di lapisi plastik juga bisa.

Pokoknya, jangan kita terhalang sama alat ya teman-teman..jika mau membuat sesuatu, gunakan saja alat yang ada..hihi. Daripada misal kepengen makan Jadah, tapi musti nunggu ke Yogya dulu kan repot. Bikin aja..sedikit...beres, puasa makannya..dan lebih enak malah. Kemaren aku buat 250 gram ketan, cuma jadi beberapa biji sich..kebetulan ada tukang juga yang kerja di rumah..jadi bisa buat cemilan mereka. Kalau Yodha sich..belum suka Jadah gini...hihi. Jadah ala kaliurang ini di bentuk pipih lonjong, di sajikan dengan tempe bacem, di letakkan di tengah..jadi dech Burger...tapi Burger ala Jawa...hahah. Percayalah..ini enak teman-teman...!

Untuk tempe Bacemnya, aku buat sehari sebelumnya..jadi lebih meresep bumbu-bumbunya dan bisa cantik warnanya. Tips lain membuat Bacem Tempe, gunakan air kelapa, gula merah yang berwarna tua, dan masak denga api kecil hingga bumbu meresap. Sisakan kuah baceman, lalu rendam bacem dalam kuah di kulkas minimal semalaman. Baru esok harinya di goreng sebentar saja agar baceman moist.


Oke..langsung aja iini resep Jadahnya ya, untuk resep Baceman nya, sudah pernah aku ulas lengkap resep dan tipsnya di postingan lamaku di SINI  :
Jadah ala Kaliurang

Bahan :
250 gram beras ketan putih, rendam dalam air minimal 1 jam
300 ml air
2 lembar daun pandan
½ sendok teh garam
¼ butir kelapa parut
Cara Membuat :
Tiriskan beras ketan, masukkan ke panci kecil bersama air, garam dan daun pandan
Masak di api sedang hingga air habis
Campur kelapa parut
Kukus hingga matang
Panas-panas, segera tumbuk hingga lembut
Bentuk bulat pipih
Sajikan dengan tempe Bacem
Tips :
Karena jadah lembut, jadi agak lengket, gunakan daun pisang atau plastik yang di oles sedikit minyak untuk membentuk Jadahnya ya. Waktu di sajikan, alasi dengan daun agar tidak lengket
Selamat mencoba...:)
DD


6

Friday, February 3, 2017

Sambel Goreng Tahu & Krecek



Kemaren ada acara Nyadran di lingkungan tempat tinggal Eyang Yodha. Walau tinggal terpisah dan di tempatku nggak ada acara-acara begitu, tetep selalu ikut masak-masak untuk di bawa ke makam. Menunya itu Ingkung Ayam, Sambel Goreng, Mie Goreng dll. Masak Ingkungnya tadi malam, pagi-pagi subuh udah di bawa ke rumah mertua, jadi nggak sempat kefoto.


Aku cuma nyisain sedikit Sambel Goreng aja tadi untuk sarapan. Sambel Goreng di Semarang ini jadi menu wajib jika ada acara-acara. Ada dua versi, versi kentang atau tahu atau ada yang cuma Krecek saja. yang penting Sambel Gorengnya versi merah yang cabainya banyak, namun tidak terlalu pedas. Maka yang di pakai adalah cabai teropong atau cabai yang besa-besar itu lho teman-teman. Walau banyak di pakai salam masakan, namun tidak akan terlalu pedas.

Cabai teropong juga memberi warna cantik pada sambel gorengnya, jadi merah merona. Biasanya, kalau di sini..cabai teropong di iris tipis memanjang kemudian di ulek kasar, jadi warna merah orang cantik sambel gorengnya. Untuk isian, biasanya..Krecek itu wajib, terus tambahannya itu bisa Kentang yang di goreng kecil-kecil atau Tahu yang di goreng juga.

Karena di kulkas adanya Tahu, kemaren aku pakai Tahu Goreng. Ada Telur puyuh sedikit, sekalian aku masukkan. Karena untuk acara Nyadran yang lauk  pauk langsung di letakkan di atas Nasi, maka Sambel Goreng aku buat versi kering atau kuah nyemek aja. Jika mau berkuah..santan bisa sedikit di tambah ya teman-teman. Jika versi kuah sedikit ini, bumbu lebih meresap. Santan dan bumbu banyak terserap ke pori-pori Kreceknya, jadi enak banget. Yodha suka juga Krecek yang di masak Sambel Goreng begini, karena lembut dan berbumbu.

Untuk resepnya, sama seperti Resep Sambel Goreng yang aku buat biasanya, namun ini lebih banyak pemakaian cabainya ya jika untuk acara-acara khusus, jadi lebih menarik sambel Gorengnya. Tips agar Sambal Goreng warnanya cantik, tumis bumbu hingga benar-benar matang ya teman-teman, selain warna jadi cantik merona merahnya, rasa kuahnya juga makin sedep jika bumbu di tumis dengan benar. Oke..langsung saja ini dia resepnya ya teman-teman..selamat mencoba jika suka..:)

Sambel Goreng Tahu & Krecek

Bahan :
5 buah Tahu, potong kotak kecil-kecil, goreng
50 gram Krecek, cuci bersih
10 buah Telur Puyuh kupas
2 lembar daun salam
2 cm lengkuas
1 sendok makan gula merah
1 sendok teh kaldu sapi dan garam sesuai selera
1 sendok makan ebi, rendam air panas, biarkan utuh
8 buah bawang merah, iris tipis
3 siung bawang putih, iris tipis
1 ons cabai teropong, iris tipis, lalu ulek kasar
800 ml santan

Cara Membuat :
Tumis bawang merah dan bawang putih hingga matang dan harum
Masukkan cabai ulek dan ebi, tumis hingga benar-benar matang
Masukkan santan dan semua bumbu
Didihkan
Masukkan Tahu, Krecek dan Telur Puyuh
Masak dengan api kecil sambil sesekali di aduk agar santan tidak pecah
Masak hingga santan menyusut dan bumbu meresap, serta Krecek lunak
Koreksi rasa
Sajikan hangat

5

Monday, January 30, 2017

Mie Hijau



Kemaren waktu jalan-jalan ke supermarket..nemu alat gilingan mie..Yodha jadi pengen bikin Mie lagi. Dari kecil dia suka mainan gilingan mie. Tapi udah dua atau tiga kali beli kok selalu karatan..sampai jengkel aku..nggak mau beli lagi. Ada sich yang ngga mudah karatan,..tapi kok mahal..hihi. Dulu pertama karatan di pinjam tetangga..udah di bilang jangan di cuci..eh tetep di cuci air..ya udah game over berkarat dech nggak bisa di pakai lagi. Beli lagi..kedua..ketiga..eh sama mba art ku di cuci juga..duch..sebel kan..karatan lagi...hihi. 

Jadilah kemaren beli lagi dan aku berjanji..akan menjaganya sendiri..hihi. Jadi..alat giling mie yang berbahan stainless itu jangan sampai di cuci air ya teman-teman..sudah pasti mudah berkarat. Jika selesai di pakai, lap saja dengan serbet, bersihkan dengan kuas. Nanti jika mau bikin adonan lagi...korbankan saja sedikit adonan untuk membersihkan nya dengan di giling berulang-ulang. Jadi kan bersih kembali lubang-lubang penggilingnya.

Nah...kemaren Yodha semangat banget bikin Mie...karena bisa sekalian mainan..hihi. Dari malam udah heboh mainan alat penggiling mie...buat memotong-motong kertas...hihi. Hari minggu pagi udah heboh ngingetin aku untuk beli bahan-bahan Mie nya. Setelah aku ajarin cara membuatnya...dia bersemangat sekali. Hasilnya oke..warnanya bagus cantik hijau alami. Dan ngga bau langu Sawi lho. Jadi tentu lebih menarik dan sehat. Nanti mau buat versi Mie warna lain kata Yodha. Kalau dulu aku pernah buat Mie Ubi Ungu, resepnya udah pernah aku posting di SINI. Nanti mau coba Mie warna lain..pasti Yodha suka. Dan yang jelas, dia lahap makan Mie buatan dia sendiri, itu yang bikin aku semangat.

Kemaren Yodha minta di buat toping Ayam Jamur. Untuk resep kuah dan toping Ayam Jamurnya..sudah perna aku posting di SINI. Jadi aku share saja ya resep Mie Hijau homemade nya teman-teman. Selamat  mencoba dan semoga bermanfaat ya.


Mie Hijau

Bahan :
300 gram tepung terigu protein tinggi
50 gram sagu
2 butir telur
50 gram daun Sawi Hijau ( daunnya yang hijau aja )
50 ml air
1/2 sendok teh garam

Cara membuat :
Blender daun sawi dan air hingga halus, saring
Campur semua bahan, uleni hingga kalis dan rata, sari Sawi Hijaunya tercampur rata dengan adonan
Bagi beberapa bagian, pipihkan
Giling berulang kali ke gilingan mie hingga tipis dan halus, sambil di tabur terigu agar tidak lengket
Giling di pemotong mie
Rebus di air mendidih yang di beri sedikit garam sekitar 5 menit atau hingga mengembang
Tiriskan dan masak sesuai selera

3

Friday, January 27, 2017

Pindang Serani Khas Jepara



Akhir-akhir ini super dingin ya teman-teman..ntah di Semarang aja atau daerah lain ya. Siang hari serasa  berada di daerah pegunungan...apalagi malam hari..selimut tebal seperti bad cover pun terasa dingin..baju-baju dingin semua. Baru kali ini merasakan dingin yang sedikit menggangu...jadi Yodha batuk nggak sembuh-sembuh. Untung makan tetap lahap.
3

Tuesday, January 24, 2017

Sayap Ayam Bumbu Rujak Tanpa Santan



Ini menu daur ulang, dari Ayam Bumbu rujak yang aku masak kemaren. Karena masih sisa, aku simpan di kulkas, aku panaskan dan bakar sebentar di Grill Pan..hasilnya..hemmm..." Yummy beibeh !..kata Yodha..hihi. Yodha sekarang sudah suka makanan pedas asalkan bukan cabai rawit merah ya. Kalau cabai merah keriting..oke-oke saja dia, tapi biasanya aku buang bijinya. Biar tetap cantik warna masakannya, tapi tidak terlalu pedas. Jika emaknya ingin lebih pedas, tinggal di tambah cabai rawit merah di utuhkan saja. Jadi yang tua ngalah dech..hihi.

3

Thursday, January 19, 2017

Risol Kuah Resep Baru



Beberapa waktu lalu, aku kangen makan Bestik Solo. Untung di Semarang ada cabang Bestik Solo yang terkenal, Bestik Darmo. Sayangnya sekarang porsinya semakin sedikit jika beli. Ya maklum ya...apa-apa sekarang mahal bahan-bahan ya teman-teman. Jadi, jika mau lebih puas makannya ya masak sendiri di rumah. Walau sedikit repot, tapi hasilnya pasti lebih banyak dan lebih enak, di banding jajan di luar yang mahal ya teman-teman. Walau aku tiap weekend ya mesti icip-icip kuliner baru di luar..hihi..buat melatih Yodha juga agar peka lidahnya terhadap rasa makanan, enak dan tidak enak...pasti berguna suatu saat ketika dia suka masak juga.
0

Google Ad

Visit Our You Tube Channel