Google Ad

Tuesday, March 20, 2012

Oseng Kikil


Oseng kikil.. enak banget..apalagi di makan hangat hangat..pakai nasi  hangat..bisa lupa diet..hehe. Paling enak memang kalau agak pedas dan berbumbu, untuk mengimbangi kikil yang rada amis. Rasanya kenyil kenyil enak..mais..gurih dan pedas. Mau coba..silahkan ya :

bahan-bahan :

300 gram kikil
50 gram cabai hijau, potong serong
3 siung bawang putih, diiris tipis
6 butir bawang merah, diiris tipis
1/2 buah bawang bombay
2 lembar daun salam
2 cm lengkuas, dimemarkan
3 lembar daun jeruk, dibuang tulangnya
1 batang serai, diambil putihnya, diiris
2 cm jahe, dimemarkan
2 buah tomat , dipotong-potong
3/4 sendok teh garam
1 sendok makan kecap manis
1 bungkus saos teriyaki ( optional )
1/2 sendok teh merica
3/4 sendok teh gula pasir
200 ml air
1 sendok makan minyak untuk menumis


Cara Pengolahan :
  1. Rebus kikil dengan 1/2 sendok teh garam, 2 cm jahe, 1 batang serai, dan 2 lembar daun salam dalam 1.000 ml air sampai matang dan empuk. Buang airnya.
  2. Panaskan minyak. Tumis bawang putih, bawang bombay , bawang merah, daun salam, lengkuas, daun jeruk, serai, dan jahe sampai harum. Masukkan tomat hijau. Aduk sampai layu.
  3. Tambahkan kikil dan cabai hijau besar. Aduk rata. Masukkan air, garam, kecap manis, merica hitam, dan gula pasir. terakhir masukan tomat. Masak sampai matang dan meresap.
4

Membuat Ebi Furai / Udang Katsu Ala Hok Ben


Hemmm..siapa yang tidak suka udang ?..Di masak apapun pasti enak. Salah satu favoritku kalau memasak udang adalah di buat ebi furai..atau udang katsu..atau udang goreng tepung panir. Itu lho yang suka ada di menu paket bento. dulu suka heran..kok pas kita beli ebi furai gitu di Hok Ben..keliatannya bisa gendut gendut, tapi pas di makan ternyata isi udangnya kecil...mau tahu rahasianya?..Sini tak kasih tahu..^^

Untuk membaut ebi furai yang nampak gendut dan lurus, ada triknya . Pertama, pilih udang yang masih segar, bersihkan kulit dan kepalanya. setelah itu, belah punggungnya, keluarkan kotoran hitamnya ( ini kadang bikin udang goreng jadi agak pahit kalau tidak di hilangkan ). Setelah itu luruskan udangnya. Untuk membuat udang bisa gendut gendut, ternyata triknya adalah mencelupkan udang ke adonan tepung kental terlebih dahulu, baru di gulingkan ke tepung panir, sehingga akan banyak tepung panir yang menempel dan udangnya jadi gendut2. Ulangi proses mencelup dan memanir jika di perlukan, sehingga akan di dapatkan ebi furai yang cantik, gendut lurus dan *emplokable.*..halah..ketularan bahasa gaul di langsungenak..haha. Pokonya..gak kalah dech hasilnya dengan ebi furai di Hok Ben. selamat mencoba. Oh iya..untuk membuat adonan kentalnya..bisa semua kan?..seperti kalau kita membuat adonan bakwan itu lho..di beri bumbu juga bawang putih dan sedikit bumbu kaldu bubuk serta merica, biar gurih. Selamat mencoba.


2

Monday, March 19, 2012

Yippi..akhirnya bisa ketemu Farah Quinn di Jakarta….



Lagi happy banget nich..kemaren abis ikutan gathering dan cooking Class with my fav Chef..Farah Quinn..di Jakarta. Ceritanya aku ikut lomba baking seru bersama Tupperware dan resepkita.Nah 30 finalis yang masuk nominasi di undang ke Jakarta tuch buat acara itu,sekalian pengumuman pemenang..dan senengnya lagi..aku dapet juara Ke 3..so..bener seneng..gak sia2 jauh2 ke Jakarta ..^^
Di sana acaranya seru banget, dan rame..yach namanya juga ibu2..pada bawa anak2 juga..jadinya ya heboh..dan dapat ilmu baru juga dari Cafe Farah Quinn, juga talk show baking sehat. Ada games..doorprize dan banyak hadiah. So nice and wonderfull experience..
Gak usah banyak cerita lagi..cekidot..foto2nya ya..^^





3

Wednesday, March 14, 2012

Pia basah..a.k.a roti pia isi kacang hijau




Sebelumnya mau jelasin dulu ahhh..pia itu ada bermacam macam lho..ada pia kering..yang rasanya renyah banget..ngeprul kulitnya jika di makan, kayak pia2 yang di jual kemasan gitu yang isi aneka rasa seperti coklat ,keju, dll. Ada lagi semi basah , bakpia..yang khas Yogya seperti bakpia pathuk dll, nah yang terakhir pia basah yaitu pia   yang seperti ku buat ini..jadi jangan sampai keliru ya. Tapi kalau mau coba bakpia ala bakpia pathuk di Yogya..udah pernah juga aku buat..tapi isinya ku ganti telo..bukan kumbu kacang hijau..liat di sini ya
Pia basah..dulu jaman kecil sering makan ,oleh oleh Ibu dari pasar, berarti masuk kategori jajan pasar juga ya. Ini seperti bakpia bentuknya, rasanya tapi beda...cuma karena isiannya sama sama kumbu kacang hijau..ya ada mirip miripnya juga..nah lho..bingung kan..hehe..aku juga bingung..tapi apapun itu..yang penting..enak lho..rasanya kayak roti manis..tapi rada liat karena bikinnya tidak pake telur..tapi enak dan lembut juga rotinya..aku sering beli di tukang sayur ya suka bawa jajan pasar..tapi rasanya lebih enak kalau bisa bikin sendiri donk.dan.....tadi langsung praktek..dan berhasil..adonannya ok banget..biarpun gak pake telur tapi bisa halus..ngembang bagus dan enak di bentuk2..cuma..pas mau manggang listrik mati..mau nunggu takut over proofing..jadinya..ku panggang aja pake cetakan cara bikang..eh jadi juga lho..walaupun ngembangnya gak banyak kayak kalau di oven..tapi rasa sich udah ok..otentik pia basah jaman dulu. Yes..resep ini layak di simpan di blog ini..biar gak hilang..^^..sekarang belum maksimal..krn gak di oven..next time coba lagi dech.

Bahan:
250 gr tepung terigu protein sedang
2 sendokmakan gula pasir
35 gr margarin
125 ml air hangat
1/2 sendok makan ragi instan
1/2 sendok teh garam

Cara Membuat :
Aduk semua bahan kecuali mentega dan garam, masukkan mentega dan garam uleni hingga kalis elastis.
diamkan 45menit, kempiskan adonan.B
Bagi adonan @ 30gr, bulatkan, diamkan lagi selama 30 menit
Tipiskan, masukkan isi kumbu kacang hijau, bentuk bulat pipih.
Panggang kurleb 10 menit ( panas..tergantung oven masing2..kalau punyaku 170 C )
Balik dan panggang lagi 5 menit ( waktu juga di seuaikan oven masing 2 ya..)

Setelah uji coba lagi yang kedua..voila..
berhasil dengan sukses..hasilnya lembut dan  cantik..karena di oven..ini dia hasilnya  :

Bandingkan dengan ini..yang pakai cetakan cara bikang manggangnya..hihi..beda kan..

37

Monday, March 12, 2012

Resep Timlo Solo...


Setelah mencicipi timlo Solo yang asli, Timlo Sastro di pojok pasar Gede Solo, jadi pengen mencoba bikin sendiri dech. Walaupun agak ribet , kerena banyaknya bahan yang harus di masak terpisah, tapi seru kok..dan bisa membuat sendiri di rumah..mau coba ??..silahkan..buat sajian pesta khusus atau buat masakan weekend..pasti sangat menyenangkan keluarga..^^

8

Friday, March 9, 2012

Cara Bikang Ubi Ungu


Gara2 heboh posting soal macem macem cetakan di langsungenak..daku jadi tertantang untuk coba bikin cara bikang ini..dengan cetakan baruku yang ku beli di progo kemaren...Ada teman yang bilang sich cetakan ini bukan untuk cara bikang..tapi di label nya jelas tertulis cetakan cara bikang..ya sudah..ku coba saja bikin..dan dari dulu memang penasaran..pengen bikin carabikang pakai ubi ungu gini..dan tara..berhasill..merekah dan berserat dengan indahnya....gak rugi..biarpun rada ribet..tapi puas hasilnya..^^
So..this is its..Cara bikang ubi ungu..

Eh ini dia bentuk cetakannya..buat gambaran yang mau bikin..^^..tapi bisa pakai cetakan cara bikang model yang cekung juga..



bahan biang:
2 sendok makan tepung beras
150 ml santan dari 1/4 butir kelapa

bahan:
350 gram tepung beras
50 gram tepung terigu protein sedang
150 gram gula pasir
3/4 sendok teh garam
100 gram ubi ungu, dikukus, dihaluskan
600 ml santan dari 1 butir kelapa


Cara Pengolahan :
  1. Blender santan dan ubi ungu sampai halus. Saring dan ukur 700 ml.
  2. Bahan biang: masak tepung beras dan santan sambil diaduk sampai meletup-letup. Angkat.
  3. Panas - panas. Tuang ke dalam campuran tepung beras, tepung terigu, gula pasir, dan garam. Aduk rata dengan sendok kayu.
  4. Setelah hangat, tuang campuran santan dan ubi ungu sedikit-sedikit sambil dikocok perlahan dengan kecepatan rendah 15 menit. Tambahkan pewarna ungu sdkt ...jika suka warna yang lebih terang..namun sebenernya dari ubi ungu aja udah nyumbang warna alami. Aduk rata.
  5. Panaskan cetakan poffertjes dengan diberi kelapa parut. Tuang adonan setinggi 3/4 cetakan. Panggang sampai berlubang-lubang. Setelah berlubang kecilkan api. Cungkil bagian bawah dan tengah adonan. Tahan sampai merekah. Angkat.
5

Wednesday, March 7, 2012

Bakpao Taosa



Bahan kulit :
250 gram tepung terigu protein sedang
65 gram tepung tang mien
50 gram gula tepung
20 gram susu bubuk
1 ½ sendok teh baking podwer
1 putih telur
150 ml air es
30 gram mentega putih
½ sendok teh garam
Bahan isi :
75 gram kacang hijau kulit, cuci bersih
3 sendok makan air merang ( dr 4 sendok makan merang bakar dan 75 ml air, saring )
1 lembar daun pandan
50 gram gula pasir
1/8 sendok teh tepung ketan
¼ sendok teh garam
25 ml santan kental instan
Cara membuat :
Buat isi,rebus kacang hijau hingga empuk. Haluskan dgn blender
Tambahkan air merang, daun pandan, gula pasir, vanili, dan tepung ketan. Aduk rata
Masak sambil di aduk dengan api kecil hingga matang, tambahkan garam dan santan,masak sampai kalis.
Buat kulit ,campur tepung terigu, tepung tang mien, gula tepung, susu bubuk, ragi, dan baking powder. Aduk rata.
Masukkan putih telur dan air es sedikit demi sedikit sambil di uleni hingga kalis, tambahkan mentega dan garam, uleni hingga elastis. Diamkan 30 menit.
Kempiskan adonan, Timbang masing 25 gram, bentuk bulat.diamkan 10 menit.
Ipihkan adonan, beri isi. Bentuk bulat.diamkan 40 menit hingga mengembang.Kukus 10 menit  dgn api sedang.


10

Monday, March 5, 2012

Cap Cay Kampung a.k.a Cap Jae..



Masakan jadul khas Yogya ini ku buat saat lagi pengen makan cap cay..tp kok bosan ya dengan c cap cay ala Chinese food yang super komplet dan penuh protein hewani itu..pk ayam,udang,sosis,bakso..dll..
Akhirnya ku ingat masakan rumahan khas Yogya yang dulu sering di masak Ibuku..ya..cap cay kampung..cap cay minimalis yang bahannya cm tepung terigu yang di buat kekian palsu..hehe..Di tempat tinggal ku di Yogya dulu klu ada acr hajatan,pasti salah satu menu wajibnya adalah cap cay ini. Di pasar2 tradisional juga masih ada kayaknya..di jual bareng mie goreng kuning Jawa yang rasanya kampung juga..hehe..abis bumbunya minimalis..biasa di makan pakai sambal tomat merah..yg rasanya kampung juga..krn gak pk terasi...Jadi klu makan mie kuning jawa,ya lauknya cap cay ini..kadang buat lauk nasi juga..hehe..gak sehat banget ya..karbohidrat lauknya karbohidrat..gak pa2 ya ..sekali2.. di Yogya namanya cap jahe..mungkin di plesetin ya atau emang lidah orang Jawa..gak tau dech..yang penting enakkk...
Akhirnya ku buat juga cap cay kampung ini stlh lama terlupakan,dan terbiasa dgn cap cay A la Chinese food..Ini resepnya ya..ku ingat2 aja waktu dulu sering bantu ibuku masak cap cay ini..
Bahan kekian palsu :
200 Gram tepung terigu yang biasa aja, jgn yang protein tinggi ya..nanti alot kekiannya..hehe
250 ml air,atau secukupnya utk bikin adonan,spt adonan bakwan,tp kosong gak pk isi sayuran
Bumbu kekian :
1 siung bawang putih
2 sdk teh kaldu bubuk,atau garam & penyedap ( sesuai selera aja )
Pelengkap:
Wortel,potong bulat tipis
Kol/kobis ,potong kasar
daun bawang 2 btg,potong kasar juga
Daun sledri dan bawang goreng utk taburan
Bumbu cap cay :
2 siung bawang putih
2 butir kemiri
Merica butiran,5 butir
bumbu kaldu/garam secukupnya

Cara memasak :
Campur adonan kekiannya,terigu,air,dan bumbu halus,sampai adonan kental spt bakwan,goreng sesendok demi sendok ke minyak panas,sampai adonan habis..
Setelah dingin potong2 kcl memanjang atau sesuai selera
Haluskan bawang putih,merica,kemiri,tumis hingga matang dan harum,masukkan sayuran,aduk sampai layu, tambahkan sdkt air,beri bumbu kaldu/garam, gula pasir sdkt,stlh itu masukkan kekian palsu..Aduk sampai bumbu meresap dan kering.Sajikan dengan taburan bawang nerah goreng dan irisan sledri..di makan hangat 2 dengan sambal tomat..atau pk cabe rawit juga enak..hehe..



19

Sunday, March 4, 2012

Sate Klathak Yogya

 
   

Cuma mau bercerita sedikit..tentang sate klatak khas Yogya yang sekarang sangat fenomenal ini. Dulu sekali..waktu masih muda..( emang sekarang udah tua ya..hehe )...maksudnya waktu belum nikah..masih berkarir dan lumayan banyak berteman dgn berbagai kalangan di Yogya..daku sudah sering makan sate klatak. Tapi dulu..cuma ada satu sate klatak aja yang terkenal..tempat tongkrongan para seniman terkenal Yogya..para politisi Yogya juga..yaitu..sate klathak Pak Bari..di dalam pasar Pleret..Jl. Imogiri Bantul Yogyakarta. sate ini cuma buka sore dan malam hari dulu..sensasi yang unik..makan sate dengan tusuknya ukan dari tusuk sate biasa, tapi dengan jeruji besi..jadi satenya bisa mateng sampai dalem2nya. dgn bumbu minimalis..cuma garam saja..tanpa kecap dll..jadi betul2 mengutamakan rasa manis dari daging kambing itu sdr...di tambah suasana khas di dalam pasar yang sudah tutup dan sepi di malam hari..bercengkrama dgn teman dan relasi, ngobrolin bisnis dan kerjaan dalam suasana santai..sambil menikmati sate klathak dan gule kambing....hemm..Yogya memang istimewa..

Tapi kemaren2..sempat pengen bernostalgia ke sate klathak lagi..sekalian ngajak suami yang penasaran..jadi terkaget2..lokasi di daerah Pleret situ jadi kayak pasar sate klathak..hehe..biasalah..sejak banyak di ekspos banyak media dan TV akhirnya banyak penjual yang ikut2 tan jualan sate klathak..jadinya..kalau gak tau yang asli ya..bakal tersesat makan di warung yang salah. Apalagi ada juga satu yang bermodal besar..sampai buka warung makan seerti restoran malah..sate Klathak Pak Pong..letaknya di sekitar pusat sate Klatak situ juga..di Jl. Imogiri..dekat stadiun olahraga. Karena ngajak Yodha juga..ya milih tempat yang lebih nyaman itu..dan memang lumayan terkenal juga sekarang ini restoran sate klathak Pak Pong ini..di kalangan pemburu kuliner Yogyakarta..namun sensasinya ternyata beda..enakan dulu kayaknya ..haha..ku tanya suami juga..gimana rasanya..katanya..biasa2 saja..,kalau tongsengnya sich lumayan enak,cuma penampilannya super minimalis..tanpa cabe atau tomat seperti tongseng2 di tempat lain ...aduch..sangat di sayangkan saja..penyajiannya satenya pun sangat minimalis juga, cuma 2 tusuk sate ruji, tanpa sambal ataupun sayuran. Padahal tuch sebenarnya sate klathak bisa jadi salah satu aset wisata kuliner Yogya lho..buktinya mobil yang mampir situ hilir mudik tiada henti..*tahu karena kmrn nyaupin Yodha lama..jadi di sambi leyeh2 di warung makan yang lumayan nyaman gitu..silir2 seger di pinggir sawah..jadi bisa liat lalu lalang mobil yang datang dan pergi..coba jika kualitas rasanya di jaga dan penyajiannya lebih menarik..pasti akan semakin membanggakan ya buat Yogya ku tercinta….^^

Tapi seandainya pengen mencoba sensasi sate klathak..ku sarankan..cobalah yang asli..di tempat Mas Bari..yang ada di dalam pasar Pleret ..malem2 gt..pake acara nunggu giliran orang makan..kalau tusuk sate jerujinya habis..haha..itu kali yang bikin seru..^^

       

2

Google Ad

Visit Our You Tube Channel